Nyeri di bagian bahu, pergelangan tangan hingga tumit bisa disebabkan oleh tendinitis. Kenali lebih jauh tentang kondisi ini agar tak berubah jadi parah.
Menjaga kesehatan otot dan sendi sangatlah penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari Anda. Pasalnya, otot dan sendi yang sehat memungkinkan tubuh untuk bergerak dengan bebas dan tanpa rasa sakit.
Sebaliknya, ketika bagian otot dan sendi mengalami gangguan, kualitas hidup seseorang bisa menurun secara signifikan. Salah satu masalah kesehatan yang bisa menjadi penyebabnya adalah tendinitis.
Untuk itu, mari kenali lebih jauh tentang tendinitis dalam pembahasan berikut ini!

Apa Itu Tendinitis?
Mengutip laman Mayo Clinic, tendinitis (tendonitis) adalah peradangan atau iritasi pada tendon, yaitu jaringan tebal yang menghubungkan otot ke tulang.
Kondisi ini umumnya terjadi akibat aktivitas berulang yang memberikan tekanan berlebih pada tendon.
Tendinitis bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti bahu, siku, pergelangan tangan, lutut, tumit, hingga pangkal ibu jari. Selain menyebabkan rasa sakit, tendinitis juga dapat mengganggu fungsi gerak.
Menurut referensi lain, laman WebMD memaparkan jika tendinitis biasanya bisa sembuh dalam waktu sekitar 2-4 minggu.
Namun, jika kondisinya sudah menjadi kronis (atau berlangsung lama), proses penyembuhannya bisa memakan waktu hingga lebih dari 6 minggu.
Salah satu penyebabnya karena tendon tidak diberi cukup waktu untuk beristirahat dan pulih.
Pada kasus tendinitis yang sudah kronis, Anda mungkin akan sulit menggerakkan sendi secara normal. Ini dapat terjadi akibat terbentuknya jaringan parut (bekas luka) atau karena lapisan jaringan di sekitar tendon menyempit.
Penyebab Tendinitis
Berbagai faktor dapat memicu terjadinya tendinitis. Berikut adalah beberapa penyebab umum untuk kondisi tersebut, menurut laman Cleveland Clinic:
- Gerakan yang Berulang (Overuse Injury)
Gerakan yang sama dan dilakukan secara terus-menerus dalam waktu lama dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tendon.
Akibatnya, tendon mengalami iritasi dan peradangan. Contohnya aktivitas seperti berkebun, mengetik, bermain tenis, atau mengangkat beban berat.
- Cedera Akut
Cedera langsung, seperti benturan atau tarikan mendadak pada tendon, juga dapat menyebabkan tendinitis.
Biasanya, cedera ini terjadi saat seseorang melakukan aktivitas fisik yang berat atau ketika terjadi kecelakaan.
- Postur Tubuh yang Salah
Postur tubuh yang tidak tepat saat bekerja, berolahraga, atau melakukan aktivitas harian juga meningkatkan risiko tendinitis.
Pasalnya, tendon akan menanggung beban berlebih yang bisa memicu ketegangan dan cedera pada bagian tersebut.
- Faktor Penuaan (Degeneratif)
Seiring bertambahnya usia, elastisitas dan kekuatan tendon secara alami akan berkurang.
Tendon yang melemah jadi lebih rentan mengalami peradangan. Bahkan, ini bisa terjadi saat seseorang melakukan aktivitas ringan sekalipun.
- Kondisi Medis Tertentu
Beberapa penyakit, seperti diabetes atau rematik, juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tendinitis. Kondisi ini membuat tendon jadi lebih mudah mengalami peradangan dan sulit sembuh.
- Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Selain itu, ada juga beberapa jenis obat yang bisa meningkatkan risiko tendinitis, seperti:
- Antibiotik fluoroquinolone, yaitu obat untuk mengatasi infeksi.
- Kortikosteroid, seperti cortisone, yang biasanya digunakan untuk mengurangi peradangan.
- Aromatase inhibitor, yaitu obat yang dipakai untuk menurunkan risiko kanker payudara.
Efek samping ini perlu menjadi perhatian penting, terutama bagi orang yang mengonsumsinya dalam jangka panjang.
Gejala Tendinitis
Anda pun bisa mengenali tanda-tanda tendinitis lewat beberapa gejala berikut, sebagaimana dipaparkan di laman NHS UK:
- Nyeri pada Tendon
Rasa sakit biasanya akan terasa di sekitar area tendon yang meradang, terutama saat Anda bergerak atau beraktivitas. Sebaliknya, nyeri akan berkurang ketika bagian tubuh tersebut diistirahatkan (tidak digerakkan).
- Pembengkakan atau Peradangan
Area sekitar tendon sering kali tampak bengkak, kemerahan, dan terasa hangat saat disentuh.
- Kekakuan Sendi
Peradangan tendon dapat menyebabkan kekakuan pada sendi terdekat. Kondisi ini akan membuat ruang gerak Anda jadi terbatas.
- Terasa Nyeri saat Ditekan
Menekan area tendon yang terkena tendinitis juga dapat memicu rasa sakit yang cukup tajam.
- Terdengar Suara “Klik..Klik..” saat Bergerak
Pada beberapa kasus, tendon yang mengalami peradangan kerap mengeluarkan suara “klik..klik..” saat digerakkan.
Cara Mencegah Tendinitis
Agar terhindar dari tendinitis, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:
- Jangan Berada dalam Satu Posisi Terlalu Lama
Kalau Anda memang harus duduk atau berdiri dalam jangka waktu yang lama, usahakan untuk setidaknya beristirahat atau bergerak setiap 30 menit sekali.
- Pelajari Postur Tubuh yang Benar
Baik itu saat berolahraga, bekerja, ataupun menjalani aktivitas sehari-hari, penting untuk menjaga posisi tubuh yang benar.
Contohnya, jika Anda harus duduk lama di depan komputer/laptop, penting untuk menjaga postur tubuh yang baik.
Untuk menghindari cedera, laman Medical News Today pun menyarankan agar Anda selalu duduk dalam posisi tegak dan melihat ke depan saat bekerja di depan komputer.
Lakukan cek postur setiap 10–15 menit sekali. Kalau Anda merasa posisi tubuh mulai berubah, segera sesuaikan lagi supaya tetap ideal.
- Saat Mengambil Benda, Hadapkan Tubuh Langsung ke Arah Benda Tersebut
Ulurkan tangan lurus ke depan, jangan mengambil benda tersebut dengan posisi tangan menyamping.
Selanjutnya, jika perlu mengambil benda yang posisinya di atas kepala, posisikan dahulu tubuh Anda tepat di bawah benda tersebut. Lalu gunakan kedua tangan untuk mengambilnya.
- Pegang Benda dengan Erat, tetapi Jangan Terlalu Kencang
Hindari menggenggam sesuatu terlalu kencang. Pasalnya, aktivitas ini bisa membuat otot menjadi cepat tegang dan berisiko cedera.
- Gunakan Kedua Tangan untuk Membawa Benda Berat
Jangan mengangkat benda berat hanya dengan satu tangan di samping tubuh. Aktivitas ini dapat memberi tekanan berlebih pada tendon, yang membuat Anda jadi rentan terkena tendinitis.
- Hindari Duduk dengan Kaki Terlipat di bawah Tubuh
Posisi ini bisa membuat tendon di sekitar lutut dan pergelangan kaki Anda tertekan. Jadi, hindari menekuk kaki di bawah tubuh ketika berada dalam posisi duduk.
- Segera Hentikan Aktivitas kalau Mulai Terasa Sakit
Jangan paksa tubuh untuk tetap bergerak saat muncul rasa nyeri. Meski pepatah “no pain, no gain” sering dikaitkan dengan olahraga dan penguatan otot, penting untuk membedakan antara nyeri normal dan sinyal bahaya.
Rasa sakit adalah sinyal alami dari tubuh. Maka, bila rasa nyeri yang Anda alami terasa sangat tajam, menetap, atau makin parah, segera hentikan aktivitas tersebut.
Tips Perawatan di Rumah
Untuk kasus tendinitis ringan, Anda dapat merawatnya di rumah. Berikut ini beberapa langkah yang dapat Anda lakukan.
- Istirahatkan Dahulu Area yang Sakit
Hindari segala aktivitas yang dapat memperparah rasa nyeri di bagian yang sakit. Anda perlu memberikan waktu pemulihan yang cukup untuk area tendon yang bengkak.
- Gunakan Kompres Es
Anda juga bisa mengompres area yang sakit dengan es batu. Caranya, bungkus es batu dengan kain bersih dan kemudian tempelkan pada area yang sakit selama 15-20 menit untuk mengurangi pembengkakan.
- Gunakan Perban atau Penyangga
Balut area yang sakit dengan penyangga atau perban untuk membantu mengurangi beban pada tendon.
- Tinggikan Area Tubuh yang Terkena Tendinitis
Jika memungkinkan, sebaiknya angkat area yang bengkak untuk membantu mengurangi peradangan.
- Lakukan Peregangan Ringan
Setelah rasa sakitnya berkurang, coba lakukan peregangan ringan. Lakukan secara bertahap untuk membantu meningkatkan fleksibilitasnya.

Jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari, jangan ragu untuk memanggil dokter ke rumah.
Anda bisa menggunakan aplikasi Medi-Call untuk kemudahan memanggil dokter ke rumah atau memesan jasa perawat homecare.
Untuk kebutuhan kesehatan lainnya, Anda dapat menghubungi Call Center 24 Jam Medi-Call. Tersedia pula layanan fisioterapi di rumah yang bisa membantu Anda untuk pulih secara optimal dari masalah cedera otot dan sendi.
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K
Referensi:
- Tendinitis. Mayo Clinic. 2022. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tendinitis/diagnosis-treatment/drc-20378248.
- Tendonitis. Cleveland Clinic. 2023. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10919-tendonitis.
- Tendonitis. NHS UK. 2023. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/tendonitis/.
- Tendonitis. WebMD. 2024. Available from: https://www.webmd.com/fitness-exercise/understanding-tendinitis-basics.
- Sitting positions for good posture. Medical News Today. 2023. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/321863#sitting-at-a-computer.