Terapi Demensia Pada Lansia, Kenali Gejala dan Penangananya

Bagikan artikel ini

Terapi demensia pada lansia dapat dilakukan dengan bantuan tenaga medis dan obat-obatan pencegah demensia.

Penyakit demensia merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak menyerang para lansia.

Gejala penyakit demensia antara lain sering lupa meletakan barang penting, lupa kegiatan yang baru saja dilakukan, bahkan demensia dapat menyebabkan seseorang lupa dengan nama dan wajah seseorang, serta menyebabkan emosi menjadi tidak stabil.

Menurut data 80% penderita demensia akan mengalami penurunan ingatan secara perlahan-lahan.

Apabila Anda menemukan gejala demensia sebaiknya segera periksa dan konsultasikan dengan dokter untuk segera mendapat perawatan agar kondisi tidak semakin parah.

dokter ke rumah, panggil dokter ke rumah
Medi-Call: Layanan Dokter ke Rumah Anda

Penyakit Demensia / Pikun

Demensia merupakan gangguan fungsi otak akibat matinya sel-sel otak dan menurunya volume otak seseorang.

Penyakit demensia berdampak pada kecerdasan yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengingat, berhitung, berbahasa, belajar dan mengambil keputusan.

Selain itu penderita demensia juga akan mengalami penurunan kontrol emosi dan motivasi serta perilaku sosial cenderung kasar.

Untuk mendeteksi apakah seseorang mengalami demensia dapat dilakukan serangkaian tes yang dilakukan oleh dokter seperti tes neuropsikologi, tes darah, pemindaian MRI dsb.

Terdapat beberapa penyebab demensia pada lansia, antara lain:

Baca juga:  Tujuh Masalah Kesehatan Lansia dan Bagaimana Cara Mengatasinya
  • Penyakit alzheimer, merupakan demensia paling umum, penyakit ini mengakibatkan penurunan fungsi kognitif perlahan-lahan dengan gejala awal kehilangan daya ingat, umumnya dijumpai ⅔ dari semua kasus.
  • Demensia vaskuler, merupakan kerusakan pembuluh darah di otak yang dipicu oleh stroke.
  • Penyakit lewy body, akibat adanya gumpalan protein yang tidak normal pada otak sehingga berdampak pada kondisi psikologis penderita.
  • Selain itu penyakit parkinson, Korea Huntington dan beberapa penyakit kronis lainnya.

Penurunan kemampuan fungsi otak akibat penyakit demensia pada lansia dapat diketahui dari penilaian objektif orang terdekat atau tes neuropsikologi.

Adapun gejala awal penyakit demensia, antara lain:

  1. Sering lupa dan semakin lama bertambah parah;
  2. Perubahan sikap dan kepribadian;
  3. Tidak peduli dan lebih suka menyendiri;
  4. Kemampuan berkomunikasi semakin menurun;
  5. Mudah bingung;
  6. Penurunan kemampuan mengerjakan kegiatan sehari-hari.
panggil perawat home care, panggil perawat lansia, perawat home care, perawat lansia, perawat orang tua, perawat lansia stroke, stroke
Medi-Call: Layanan Perawat Lansia ke Rumah Anda

Terapi Demensia Pada Lansia

Terapi demensia pada lansia ini bertujuan untuk memperlambat kematian sel-sel otak dan melatih kemampuan serta daya ingat seseorang.

Biasanya pasien akan mengikuti sesi wawancara terlebih dahulu untuk melihat seberapa parah kondisi pasien.

Wawancara dilakukan dengan orang terdekat seperti keluarga, beberapa indikator yang akan ditanyakan seperti kondisi fisik pasien, perubahan sikap, kepribadian, serta asupan makanan dan riwayat penyakit.

Pasien telah dipastikan menderita demensia, akan diberikan perawatan oleh dokter berupa obat yang dapat menunda kematian sel otak serta memperlambat penurunan fungsi kognitif.

Selain itu ada juga beberapa obat tambahan untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan seperti insomnia, depresi, halusinasi dan lainya.

Baca juga:  Cermat Masalah Kesehatan Pada Lansia dan Penanganannya

Peran orang terdekat juga merupakan hal penting terapi demensia pada lansia, seperti:

  • Membuatkan jadwal harian untuk pasien;
  • Membantu dalam perawatan kebersihan diri pasien;
  • Perhatikan asupan makanan bagi pasien demensia;
  • Berikan pakaian yang nyaman dan mudah dikenakan oleh pasien;
  • Hindari perpindahan lokasi tempat tinggal pasien agar tidak membuat cemas dan takut;
  • Berbicara yang jelas dan pelan, hindari pertanyaan beruntun kepada pasien;
  • Gunakan bahasa tubuh untuk mempermudah komunikasi dengan pasien.

Meskipun hingga saat ini belum ditemukan obat yang mampu mengobati penyakit demensia pada lansia.

Dengan kontrol rutin serta peran orang terdekat maka hal tersebut sudah dapat membantu dalam proses terapi demensia pada lansia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

DMCA.com Protection Status