Medi-Call

Ketahui Penyebab Konstipasi pada Bayi dan Langkah Pencegahanya

Bagikan artikel ini

Penyebab konstipasi pada bayi dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti alergi atau kondisi medis tertentu.

Konstipasi merupakan hal yang wajar dan dapat terjadi pada bayi hingga orang dewasa.

Untuk menentukan bayi mengalami konstipasi dapat dilihat dari 3 faktor yaitu frekuensi buang air besar, konsistensi tinja, dan hasil pemeriksaan oleh dokter.

Seiring bertambahnya usia frekuensi BAB anak dapat berubah, hal ini disebabkan karena sistem pencernaan bayi belum terbentuk sempurna.

Normalnya, pada bayi baru lahir yang masih mengkonsumsi ASI memiliki frekuensi BAB sebanyak 3-12 hari sekali dengan konsistensi encer atau banyak mengandung air.

baby care, baby care medi-call, jasa baby care, cari baby care, medi-call, medicall, perawat bayi, perawat bayi baru lahir, baby spa, baby massage, perawatan tali pusat, tali pusat bayi
Medi-Call: Layanan Baby Care Ke Rumah Anda

Pada bayi yang mulai diberi MPASI (makanan pengganti ASI) umumnya ketika memasuki usia 6 bulan, frekuensi BAB menurun menjadi 1-4 kali seminggu.

Kemudian perlahan-lahan menjadi normal 1-2 kali sehari dengan konsistensi tinja cenderung lebih padat.

Sedangkan pada bayi yang mengalami sembelit umumnya ditandai dengan buang air besar kurang dari 2 kali seminggu dengan konsistensi tinja keras dan kering. 

Selain itu, berikut adalah beberapa ciri konstipasi lainnya seperti:

  • Nyeri perut
  • BAB tidak tuntas.
  • Tinja bayi berbentuk bulat-bulat padat.

Penyebab Konstipasi pada Bayi

Ada beberapa faktor penyebab konstipasi pada bayi yang perlu diketahui oleh orang tua, berikut penjelasanya.

  • Masa peralihan dari ASI ke makanan padat

Saat memasuki usia 6 bulan pencernaan bayi sudah bisa diberi makanan padat.

Karena pencernaan bayi yang belum terbiasa, pada masa-masa peralihan dari ASI cair ke makanan padat ini dapat menyebabkan perubahan bentuk tinja atau menyebabkan bayi tidak BAB untuk beberapa hari.

Akan tetapi untuk para ibu tidak perlu panik, karena kondisi tersebut sering terjadi dan dapat membaik dengan sendirinya secara bertahap.

Cukup dipantau perubahan pola BAB bayi dari waktu ke waktu, apabila konstipasi semakin memburuk cobalah ganti makanan yang lebih berserat dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak di Medi-Call.

  • Alergi susu formula

Susu formula memiliki nutrisi atau zat yang sulit dicerna oleh tubuh bayi, selain itu beberapa anak memiliki alergi terhadap susu formula yang dapat menjadi penyebab konstipasi pada bayi.

Cobalah untuk mencari tahu susu formula yang cocok untuk bayi Anda serta pilih yang tinggi kandungan serat.

Baca juga:  5 Masalah Pada Bayi Baru Lahir dan Penanganannya
  • Tubuh bayi kekurangan cairan

Dehidrasi pada bayi atau tubuh kekurangan cairan dapat menyebabkan tinja menjadi keras atau kering.

Selain menyebabkan konstipasi, kekurangan cairan dapat menyebabkan masalah kesehatan lainya seperti sariawan, infeksi pada bagian telinga, hidung, dan tenggorokan.

  • Kondisi medis tertentu

Kelainan organ pencernaan sejak lahir, hipotiroid, hiperkalemia (kelebihan kalium), atau kelainan sumsum tulang belakang dapat menjadi salah satu penyebab konstipasi pada bayi.

Kondisi ini hanya bisa diketahui melalui tes dan pemeriksaan oleh dokter.

dokter ke rumah, panggil dokter ke rumah
Medi-Call: Layanan Dokter ke Rumah Anda

Cara mengatasi Konstipasi pada Bayi

Untuk mencegah konstipasi sejak dini pada bayi cobalah ikuti tips seperti berikut ini:

  1. Memberi makanan tinggi serat. Apabila ibu berencana memberikan makanan padat mulailah dengan makan-makanan halus yang tinggi serat seperti buburi kacang polong,, jus buah apel, pear, plum, atau sayuran.
  2. Mencari susu formula yang tepat. Setiap bayi memiliki kebutuhan dan kondisi pencernaan yang berbeda-beda. Coba konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis susu formula yang dibutuhkan oleh bayi Anda.
  3. Penuhi kebutuhan cairan tubuh. Dehidrasi dapat menyebabkan kotoran bayi menjadi keras karena kekurangan air. Untuk anak usia 7-12 bulan biasanya membutuhkan sekitar 800 ml air setiap hari.

Apabila konstipasi tidak kunjung membaik dan semakin parah diikuti dengan gejala pola makan bayi berubah, sakit perut segera periksa ke dokter agar segera mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Konsultasikan penyebab konstipasi pada bayi dengan dokter spesialis anak Medi-Call dengan menghubungi Call Center 24 jam.

DMCA.com Protection Status