Pertolongan pertama pada penderita stroke masih sangat terbatas diketahui, Stroke dapat terjadi secara tiba-tiba, dimana saja, dan kapan saja sehingga harus mendapatkan penanganan secepatnya.Sebagai penolong berperan penting bagi penderita stroke mengingat penyakit ini dapat menyebabkan penderita meninggal dunia secara mendadak.Pengetahuan tentang pertolongan pertama pada penderita stroke ini dapat membantu mencegah meluasnya kerusakan pada sel otak yang ditimbulkan dari stroke bahkan menyelamatkan penderita stroke. Data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang melaksanakan Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) pada tahun 2018 mencatat jumlah kasus penderita stroke di Indonesia naik dari 7% menjadi 10,9%.Dengan adanya data ini, pengetahuan tentang pertolongan pertama pada penderita stroke harus diketahui agar dapat menyelamatkan banyak nyawa serta menurunkan tingkat penderita stroke di Indonesia.Stroke secara umum terjadi karena terhambat nya suplai darah yang membawa oksigen ke otak sehingga sistem di beberapa saraf otak tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama pada penderita stroke:
- Pertama, yang dapat dilakukan adalah penolong jangan panik kemudian membawa penderita ke tempat yang lebih aman. Ketika penderita stroke terjatuh di jalan atau trotoar, penolong harus membawa penderita ke tempat teduh dan nyaman.
- Kedua, baringkan penderita. Penolong dapat membaringkan penderita dan memberikan penyangga berupa bantal atau barang serupa di kepala dan bahu untuk mengurangi tekanan darah pada otak.
- Ketiga, segera hubungi rumah sakit terdekat agar mengirimkan ambulans atau dokter ke lokasi. Penolong harus menghubungi tenaga medis ke lokasi agar penderita mendapatkan pengobatan lebih lanjut, salah satunya adalah menghubungi Call Center Medi-Call.
- Keempat, periksa respon penderita. Tenaga medis sedang dalam perjalanan dan akan memakan waktu, penolong bertugas untuk mengecek kesadaran serta respon dengan cara mengajak penderita stroke mengobrol seperti menanyakan nama atau alamat.
- Kelima, penanganan selanjutnya dapat dilakukan saat penderita dibawa ke rumah sakit.