Medi-Call

Vaksin Rabies untuk Anak Setelah Digigit Meningkatkan Harapan Sembuh

Bagikan artikel ini

Vaksin rabies untuk anak setelah digigit berfungsi untuk menangkal infeksi akibat virus.

Anjing dan kucing merupakan hewan domestik yang paling sering dipelihara untuk menemani atau sebagai teman bermain di rumah.

Akan tetapi, kedua hewan ini memiliki resiko terjangkit virus rabies lebih tinggi dari hewan lainnya seperti monyet, kelelawar atau musang.

Virus rabies dapat dengan mudah menular melalui kontak langsung dengan hewan yang terjangkit rabies.

Salah satu ciri hewan yang sudah terjangkit virus rabies, cenderung lebih sering menggigit, dan berubah menjadi lebih agresif.

Panggil Dokter 24 Jam ke Rumah Anda
Medi-Call: Layanan Infus, Vaksin dan Vitamin di Rumah Anda

Virus rabies merupakan sumber penyakit berjenis zoonosis atau dalam kata lain dapat ditularkan dari hewan vertebrata yang sakit kepada manusia atau sebaliknya.

Rabies bersifat menular dan sangat ganas sehingga penyakit ini termasuk dalam penyakit mematikan.

Demi keselamatan vaksin rabies untuk anak setelah digigit harus segera diberikan secepat mungkin.

Dapatkan vaksin rabies langsung di rumah Anda bersama dokter Medi-Call melalui aplikasi Medi-Call atau Call-Center 24 Jam.

Vaksin Rabies untuk Anak Setelah Digigit

Selain serum anti rabies, penangkal virus yang paling efektif untuk saat ini adalah menggunakan vaksin.

Masa inkubasi yang dibutuhkan virus untuk berkembang biak tergantung pada jumlah virus yang masuk, berat serta luasnya.

Variasi masa inkubasi mulai dari 7 hari hingga 1 tahun akan tetapi rata-rata waktu yang diperlukan adalah 1-3 bulan.

Vaksin rabies untuk anak setelah digigit harus diberikan secepat mungkin sebelum masa inkubasi selesai, hal tersebut tergantung dimana letak gigitannya, antara lain:

  • Wajah, kepala dan leher : 30 hari
  • Lengan, tangan dan jari tangan : 40 hari
  • Tungkai, kaki dan jari kaki : 60 hari
  • Badan : kurang lebih selama 45 hari

Perkiraan ini berdasarkan jarak antara posisi gigitan dengan sistem saraf pusat, persendian daerah luka dan sistem imun tubuh.

Baca juga:  Efek Samping Vaksin Rabies pada Manusia, Amankah?

Vaksin rabies untuk anak setelah digigit sangat diperlukan untuk membangun kembali sistem daya tahan tubuh.

Daya tahan tubuh inilah yang berfungsi menetralisir virus serta melawan penyakit lainnya.

Untuk vaksin rabies yang umum dipakai adalah profilaksis pasca pajanan (PEP).

Vaksin ini digunakan untuk individu yang telah tergigit dan terkena serangan rabies.

Pemberian vaksin untuk pertama kali harus dilakukan sesegera mungkin setelah itu diberikan pada hari ke 3, 7, 14 dan 28.

Pemberian Vaksin Rabies

Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan sebelum memberikan vaksin rabies untuk anak setelah digigit, antara lain:

  • Membersihkan Luka

Langkah pertama adalah membersihkan luka dengan air mengalir dan sabun selama kurang lebih 10-15 menit.

  • Gunakan Antiseptik

Antiseptik seperti 70% alkohol, merkurokrom atau 1% centrimonium bromida berfungsi menghambat mikroorganisme di permukaan kulit yang tergigit.

  • Pemberian SAR dan VAR

Setelah langkah-langkah sebelumnya telah dilakukan, vaksin dan serum anti rabies dapat diberikan kepada individu yang terjangkit.

Vaksin rabies untuk anak setelah digigit harus dibarengi dengan SAR pada saat pemberian di hari ke-0.

Medi-Call: Layanan Panggil Dokter ke Rumah
  • Jangan Tutup Luka

Ketika bekas gigit ditutup menggunakan perban atau pembalut luka maka bakteri dan virus didalam tubuh akan tetap berkembang biak.

Hal tersebut dilakukan karena virus akan mati jika terkena sinar ultraviolet.

Akan tetapi jika luka gigitan terlalu besar maka dianjurkan untuk dijahit agar pendarahan tidak terjadi.

Akan tetapi disarankan untuk tidak menutup rapat jahitan luka, biarkan agak longgar agar tetap terkena sinar ultraviolet.

Vaksin rabies bisa didapatkan tanpa mendatangi rumah sakit cukup bersama dokter Medi-Call datang ke rumah dengan menghubungi Call-Center Medi-Call atau menggunakan aplikasi Medi-Call.

DMCA.com Protection Status