Penyakit diabetes kini makin banyak dialami kaum muda. Simak tanda dan gejala diabetes di usia muda yang perlu diwaspadai.
Diabetes melitus, atau yang sering disebut kencing manis, dulunya identik sebagai penyakit orang tua.
Namun, kini tren tersebut mulai bergeser. Makin banyak anak muda yang mengalami diabetes akibat pola hidup serba instan dan kurang olahraga. Untuk itu, mari kenali ciri-ciri diabetes di usia muda serta cara mencegahnya!
Table of Contents
ToggleFenomena Diabetes di Usia Muda
Menurut riset yang dipublikasikan di Journal of Diabetes Investigation, angka kejadian diabetes tipe 2 di usia muda meningkat secara global.
Jumlah kejadian diabetes tipe 2 pada usia 20 sampai 39 tahun meningkat 30% dari 2,9% (63 juta jiwa) pada tahun 2013 menjadi 3,8% (260 juta jiwa) pada tahun 2021. Sedangkan prevalensi diabetes tipe 2 pada usia 10-19 tahun meningkat dari 9.0 per 100.000 di tahun 2002 menjadi 17.9 per 100.000 di tahun 2018.
Dalam hal ini, fenomena meningkatnya kasus diabetes di usia muda banyak dipengaruhi oleh gaya hidup.
Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, minuman manis, kurangnya aktivitas fisik karena terlalu banyak duduk atau bermain ponsel, serta budaya nongkrong di kafe dengan kudapan tinggi gula menjadi faktor utama pemicu diabetes.
Dampaknya pun tidak bisa diremehkan. Diabetes di usia muda cenderung lebih cepat menimbulkan komplikasi berbahaya, mulai dari penyakit jantung, gagal ginjal, gangguan penglihatan, stroke, hingga gangren yang berisiko amputasi.
Jika tidak dikendalikan sejak dini, kualitas hidup Anda akan menurun secara drastis.
Tanda dan Gejala Diabetes di Usia Muda
Sering merasa haus, lapar, dan sering buang air kecil? Jangan anggap itu hal yang biasa. Itu bisa menjadi alarm dari tubuh yang mengindikasikan Anda terkena diabetes. Secara umum, berikut adalah ciri-ciri diabetes di usia muda.
- Sering haus atau polidipsi: sering merasa haus dan ingin minum secara terus-menerus.
- Sering buang air kecil atau poliuri: sering buang air kecil, terutama di malam hari.
- Sering lapar atau polifagi: sering lapar dan ingin makan secara terus menerus.
- Penurunan berat badan meskipun banyak makan karena nutrisi yang masuk tidak dapat terdistribusi dengan baik ke dalam sel akibat kekurangan hormon insulin.
- Penglihatan kabur juga dapat terjadi akibat penumpukan gula di pembuluh darah mata. Hal ini dikarenakan plak gula pada pembuluh darah mata dapat menyebabkan terjadinya retinopati diabetik yang perlahan-lahan dapat menurunkan kemampuan melihat .
- Luka yang sulit sembuh, terutama pada kaki (gangren).
- Pusing dan lemas akibat kadar gula darah yang tidak stabil.
Deteksi dini lebih baik daripada mengobati. Cegah risiko diabetes dengan Medical Check Up Medi-Call, pesan dengan mudah tanpa perlu keluar rumah.
Perubahan Gaya Hidup bagi Penderita Diabetes
Apakah Anda termasuk pecinta makanan manis, tinggi kalori, atau minuman bersoda? Jika iya, kebiasaan ini perlu segera ditinggalkan, terutama bila Anda sudah didiagnosis diabetes.
Mengabaikannya hanya akan memperbesar risiko komplikasi yang bisa mengganggu kesehatanmu.
Diabetes sendiri merupakan penyakit metabolik kronis yang menuntut pola hidup sehat. Dengan begitu, risiko komplikasi bisa ditekan dan kualitas hidup tetap terjaga.
Salah satu kunci utamanya adalah menjaga pola makan. Berikut ini beberapa panduan makan yang dapat membantu penderita diabetes untuk menjaga kebugarannya.
- Mengurangi jumlah karbohidrat
- Mengonsumsi biji-bijian yang kaya serat
- Memperbanyak makan buah dan sayur
- Mengurangi konsumsi daging dan lemak jenuh
- Mengurangi asupan gula dan makanan atau minuman manis
- Mengurangi asupan garam
- Pilih makanan pengganti nasi yang lebih rendah kalori seperti gandung, beras merah, dan sereal.
- Mengonsumsi susu rendah lemak
- Menggunakan minyak yang tidak jenuh seperti minyak bunga matahari atau minyak zaitun.
- Memilih ikan sebagai pengganti daging.
- Memasak dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang.
- Menghindari alkohol
Pengobatan dan Perawatan untuk Penderita Diabetes
Tentu, Anda tidak ingin berhadapan dengan risiko serius seperti gagal ginjal, gagal jantung, amputasi, atau komplikasi lain akibat diabetes. Karena itu, pengobatan dan perawatan diabetes tidak boleh dianggap remeh.
Berikut adalah pengobatan dan perawatan untuk penderita diabetes yang patut dicermati.
- Pengelolaan Pola Makan
Pilih makanan tinggi serat seperti sayur, buah, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi, pemanis buatan, serta karbohidrat olahan. Atur porsi dan jadwal makan agar gula darah tetap stabil.
- Olahraga Rutin
Lakukan olahraga rutin karena itu dapat membantu mengubah gula menjadi energi dan meningkatkan kebugaran tubuh. Sebaiknya, berolahragalah secara rutin minimal 30 menit per hari untuk mendapatkan dampak yang optimal bagi kestabilan kadar gula darah.
- Pemeriksaan Kadar Gula Darah secara Berkala
Lakukan pemeriksaan kadar gula darah menggunakan glucometer untuk pemantauan mandiri. Selanjutnya, lakukan pemeriksaan kadar HbA1c untuk mengetahui kadar gula rata-rata.
Agar kesehatanmu lebih terpantau, sebaiknya lakukan medical check-up secara berkala, setiap 6 bulan hingga 1 tahun sekali. Dengan begitu, Anda bisa lebih cepat mengetahui kondisi tubuh dan mencegah terjadinya komplikasi.
Kabar baiknya, layanan medical check-up kini bisa Anda dapatkan dengan cara yang praktis dan mudah di sini.
- Penggunaan Obat secara Teratur
Anda juga perlu rutin mengonsumsi obat penurun gula darah agar kondisi tubuh tetap terjaga. Kemudian, bila sudah tidak menggunakan obat minum dan beralih ke insulin, pastikan penyuntikan dan sesuai dengan petunjuk dokter.
- Perubahan Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat diperlukan untuk mengontrol kadar gula darah. Oleh karena itu, usahakan menjaga berat badan ideal, mengelola stres, dan istirahat yang cukup.
Lalu, bila terdapat luka, lakukan perawatan luka yang steril untuk mencegah terjadinya infeksi.
Cara Mencegah Diabetes di Usia Muda
Di sisi lain, masih banyak orang yang beranggapan menjaga kesehatan baru penting ketika beranjak tua. Padahal, menunda pola hidup sehat justru bisa membuat risiko diabetes datang lebih cepat.
Supaya kesehatanmu lebih terlindungi, ada beberapa langkah sederhana yang bisa mulai Anda lakukan sejak sekarang:
- Menerapkan Pola Makan yang Sehat
Pilih makanan yang rendah gula dan rendah kalori, serta ganti camilan dengan aneka kacang, buah yang tidak mengandung banyak kalori, biji-bijian, yogurt tanpa gula, atau susu rendah lemak.
- Melakukan Aktivitas Fisik
Lakukan olahraga minimal 30 menit sehari untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan kebugaran tubuh, serta membantu mengontrol kadar gula darah.
- Menjaga Berat Badan Ideal
Obesitas merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya diabetes tipe 2. Menjaga berat badan ideal dapat membantu mencegah terjadinya penyakit diabetes.
- Tidak Merokok dan Tidak Mengonsumsi Alkohol
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes.
- Manajemen Stres yang Baik
Lakukan manajemen stres yang baik agar Anda tidak sering mengalami lonjakan hormon stres yang dapat memicu kenaikan kadar gula darah. Anda bisa mencoba yoga, meditasi, atau relaksasi untuk menurunkan stres.
- Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Jangan lupa lakukan medical check-up atau pemeriksaan kesehatan rutin mencakup kadar gula darah dan lainnya. Hal ini penting untuk mencegah diabetes dan berbagai macam penyakit lainnya. Jika ingin lebih praktis, Anda bisa melakukan medical check-up secara lengkap di sini.
Menjaga kesehatan berarti mencegah sebelum terlambat. Dengan Medical Check Up Medi-Call, Anda bisa melakukan pemeriksaan lengkap tanpa repot keluar rumah. Deteksi dini risiko diabetes dan penyakit lainnya sekarang juga, karena kesehatan Anda dan keluarga adalah prioritas utama.
Pesan layanan Medical Check Up dengan mudah melalui Customer Service 24 jam Medi-Call atau langsung unduh aplikasi Medi-Call di smartphone Anda untuk akses layanan kesehatan praktis kapan saja.
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention. Symptoms of diabetes [Internet]. CDC. 2024. Available from: https://www.cdc.gov/diabetes/signs-symptoms/index.html
- Shukla UV, Tripathy K. Diabetic Retinopathy [Internet]. PubMed. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560805/
- Luk AOY, Wu H, Fan Y, Fan B, O CK, Chan JCN. Young‐onset type 2 diabetes—Epidemiology, pathophysiology, and management. Journal of Diabetes Investigation. 2025 May 24;
- Diabetes – Symptoms and causes [Internet]. Mayo Clinic. 2024. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/symptoms-causes/syc-20371444?
- Diabetes Ancaman Nyata Generasi Muda [Internet]. Kemkes.go.id. 2025 [cited 2025 Sep 22]. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/diabetes-ancaman-nyata-generasi-muda?