Faktor Pemicu Hipertensi pada Ibu Hamil
Secara garis besar, penyebab terjadinya hipertensi saat hamil tidak jauh berbeda dari hipertensi pada umumnya (kondisi tidak hamil).Namun, ada beberapa faktor lain yang perlu menjadi pertimbangan serta perhatian khusus untuk menghindari atau menurunkan dampak hipertensi pada ibu hamil.- Usia Ibu
Usia yang ideal bagi seorang wanita untuk menjalani masa kehamilan adalah antara 20-35 tahun.
Bila usia calon ibu dibawah 20 tahun, dikhawatirkan potensi mengalami hipertensi dapat meningkat sebab rentan mengalami gejolak psikis sehingga berujung stress.
Sedangkan, bila calon ibu berusia diatas 35 tahun, kehamilan akan beresiko tinggi sebab fungsi organ tubuh mulai menurun sehingga lebih berbahaya baik dari segi saat mengandung maupun persalinan.
Ibu hamil berusia 35 tahun keatas juga rentan mengalami diabetes melitus pemicu hipertensi, selain itu resiko komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah keguguran.
- Jumlah Kehamilan
Banyaknya jumlah kehamilan yang telah dialami sejak pertama kali hamil dapat menentukan potensi timbulnya hipertensi pada ibu.
Pada kehamilan pertama kali, potensi mengalami hipertensi bisa lebih tinggi, hal ini dikarenakan kehamilan pertama cenderung menimbulkan rasa stres.
Hal ini menyebabkan pelepasan corticotropic releasing hormone (CRH) penyebab meningkatnya kortisol sehingga tubuh bersiap menghadapi berbagai stresor, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan volume darah yang dipompa jantung dan mempertahankan tekanan darah.
Biasanya, resiko terjadinya hipertensi akan menurun jika sudah beberapa kali mengalami kehamilan karena sudah lebih tenang menghadapinya namun, kondisi setiap individu bisa berbeda-beda.
- Riwayat Penyakit Sebelumnya
Ibu hamil dengan riwayat penyakit seperti diabetes melitus dan hipertensi beresiko mengalami preeklamsia bahkan dapat meningkat pada kehamilan berikutnya.
Untuk itu, pemeriksaan rutin serta menjaga asupan makanan menjadi hal wajib agar kondisi tersebut tidak mengancam kondisi janin.
Dampak Hipertensi Pada Ibu Hamil
Kesehatan calon ibu harus selalu dipantau baik sebelum, selama, maupun setelah kehamilan untuk mencegah adanya gangguan seperti hipertensi.Dampak hipertensi pada ibu hamil sendiri beberapa di antaranya adalah:- Berkurangnya asupan darah ke plasenta
Hipertensi dapat membuat asupan darah ke plasenta menjadi tidak maksimal, sedangkan janin menggantungkan asupan untuk perkembangannya melalui plasenta.
Janin dapat kekurangan oksigen serta nutrisi sehingga beresiko mengalami keterlambatan pertumbuhan (intrauterine growth restriction), memiliki berat badan lahir rendah, hingga lahir prematur.
- Plasenta lepas dalam kandungan
Dampak hipertensi pada ibu hamil berikutnya adalah plasenta dapat terlepas dari dinding dalam uterus (rahim) saat janin masih dalam kandungan.
Kondisi ini dapat menimbulkan pendarahan yang membahayakan keselamatan ibu dan janin.
- Preeklamsia
Preeklamsia atau juga disebut toksemia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang cukup membahayakan, bila disertai kejang maka disebut eklamsia.
Beberapa tanda preeklamsia adalah pembengkakan pada wajah dan tangan, sakit kepala menerus, gangguan pada penglihatan, rasa sakit pada bagian perut atas, mual, muntah, serta kesulitan bernapas.
- Gangguan pada organ lain
Bila tidak rutin diperiksakan, dampak hipertensi pada ibu hamil dapat menimbulkan gangguan bahkan kerusakan pada organ tubuh ibu lainnya seperti otak, jantung, ginjal, liver, dan lainnya.
Hal tersebut tentu dapat mengancam keselamatan.
- Resiko penyakit kardiovaskuler
Hipertensi dapat berisiko memicu timbulnya penyakit kardiovaskuler yang menyerang jantung.
Resiko timbulnya penyakit kardiovaskuler dapat meningkat apabila pada kehamilan sebelumnya pernah mengalami preeklamsia atau kehamilan prematur akibat tekanan darah tinggi.
Bila selama kehamilan mengalami kondisi yang mengganggu secara terus-menerus Anda dapat memanggil dokter ke rumah melalui aplikasi Medi-Call atau hubungi melalui Call Center Medi-Call untuk diagnosa menyeluruh serta panduan konsumsi obat.Mencegah Hipertensi Saat Kehamilan
Beberapa cara berikut bisa dicoba untuk mengurangi timbulnya hipertensi saat masa kehamilan, antara lain:- Jaga berat badan juga fokus pada kualitas bahan makanan dibandingkan kuantitas.
- Rutin memeriksakan kandungan
- Hindari alkohol
- Hindari merokok serta paparan asap rokok, ajak pasangan untuk berkontribusi bila perlu
- Kelola stres
- Kurangi pekerjaan rumah tangga yang berat
- Tingkatkan kegiatan fisik penunjang kehamilan seperti yoga atau senam hamil
- Perbanyak ilmu seputar kehamilan dan parenting untuk mengurangi rasa khawatir