Medi-Call

Bunda, Kenali Tanda-Tanda Hipertermia Pada Bayi Baru Lahir

Bagikan artikel ini

Hipertermia pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kematian mendadak apabila terlambat mendapat perawatan.

Tubuh bayi belum dapat melakukan adaptasi dengan lingkungan luar secara sempurna.

Hal ini menyebabkan mereka sangat rentan terinfeksi virus atau bakteri penyebab penyakit.

Hipertermia pada bayi baru lahir ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh secara ekstrim.

Untuk bayi usia 0-3 bulan kondisi suhu tubuh normal berada antara 36-37,5°C, suhu tubuh diatas angka normal tersebut dapat menjadi salah satu gejala hipertermia.

baby care, baby care medi-call, jasa baby care, cari baby care, medi-call, medicall, perawat bayi, perawat bayi baru lahir, baby spa, baby massage, perawatan tali pusat, tali pusat bayi
Medi-Call: Layanan Baby Care Ke Rumah Anda

Hipertermia Pada Bayi Baru Lahir

Hipertermia berbeda dengan kondisi hipotermia.

Jika hipotermia adalah kondisi dimana suhu kurang dari normal, maka pada hipertermia suhu tubuh melebihi normal.

Saat mengalami kenaikan suhu, tubuh akan melakukan mekanisme pendinginan seperti mengeluarkan keringat agar kembali dingin.

Namun, bila suhu diluar terlampau panas (bisa karena cuaca atau area kerja berada dekat sumber panas pada orang dewasa) hingga tubuh sendiri tidak mampu mendinginkan maka terjadilah hipertermia.

Hipertermia pada bayi baru lahir sendiri dapat dipicu oleh suhu lingkungan terlalu tinggi (bisa juga akibat pengaturan suhu mesin inkubator yang tidak sesuai), demam saat hamil, bius epidural, terapi cahaya seperti dengan memanfaatkan sinar matahari, berlebihan saat membedong atau menyelimuti bayi (lapisan kain terlalu tebal), infeksi virus atau bakteri, gangguan terkait sistem saraf pusat seperti asfiksia, atau dehidrasi.

Segera minta bantuan tenaga medis atau dokter apabila terdapat gejala-gejala hipotermia seperti berikut:

  • Saat suhu tubuh diukur lebih dari 37,5°C
  • Mudah menangis (rewel)
  • Wajah memerah
  • Kulit kering
  • Berkeringat banyak
  • Lemas, lesu
  • Apabila suhu mencapai lebih dari 41°C, bayi bisa pingsan atau koma

Baca juga:  Ciri Gejala Alergi Dingin pada Bayi Serta Cara Mengatasinya

Hipertermia pada bayi baru lahir juga kemungkinan disebabkan oleh infeksi yang menyebabkan timbulnya sepsis, meningitis, bronkiolitis, radang usus buntu, atau lainnya.

Oleh sebab itu, bila terjadi demam hingga lebih dari 3 hari dan suhu tubuh tidak kunjung turun, segera panggil dokter ke tempat menggunakan aplikasi Medi-Call atau hubungi melalui Call Center Medi-Call untuk mencegah hipertermia pada bayi baru lahir.

Atasi Hipertermia Segera

Perlu digaris bawahi bahwa pembeda antara hipertermia dan demam biasa terletak pada pencetusnya.

Pada sakit demam biasa, bagian otak bernama hipotalamus akan meningkatkan suhu tubuh sebagai perlawanan agar virus dan bakteri tidak dapat bertahan hidup lama-lama.

Jika situasi tersebut telah berlalu, maka otak akan mengirim sinyal untuk mengembalikan suhu tubuh ke normal.

Sedangkan hipertemia diakibatkan oleh respon tubuh terhadap lingkungan luar hingga mekanisme pendinginan seperti berkeringat tidak cukup untuk menstabilkan suhu badan.

Apabila terjadi hipertermia pada bayi baru lahir, berikut beberapa langkah yang bisa dicoba agar tidak bertambah parah:

  • Letakkan bayi dalam ruangan sejuk dengan suhu 25-28°C.
  • Jauhkan dari sumber panas seperti cahaya matahari misalnya.
  • Lepaskan sebagian atau seluruh pakaian bayi sesuai kebutuhan.
  • Terus berikan ASI sesering mungkin agar tidak kekurangan cairan dan energi.
  • Bila suhu tubuh bayi lebih dari 39°C, berikan kompres dengan air biasa, jangan gunakan air dingin atau es batu.
  • Bila memungkinkan, periksa suhu tubuh bayi setiap jam, gunakan termometer agar dapat terpantau dengan baik.
medi-call, medicall, dokter ke rumah, perawat ke rumah, bidan ke rumah, fisioterapi ke rumah, perawat luka, perawat bayi, perawat home care, perawat lansia, infus vitamin c, vitamin c, vaksin
Medi-Call: Layanan Tenaga Medis Ke Lokasi Anda

Hipertermia sama membahayakannya dengan hipotermia.

Bila lokasi ibu dan bayi masih berada di tempat bersalin seperti rumah sakit, jadilah kooperatif dengan tenaga media.

Namun, jika bayi mengalami hipertermia ketika sudah berada di rumah atau lokasi lain, akan lebih baik jika memanggil dokter ke tempat untuk mengurangi paparan sinar matahari atau pemicu panas lain saat dalam perjalanan.

DMCA.com Protection Status