Penyebab muntah pada anak biasanya dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya merupakan gejala anak terserang penyakit tertentu.
Muntah bukanlah hal baru dalam dunia medis, dari mulai usia bayi sampai dengan orang tua akan mengalami muntah karena berbagai macam faktor.
Muntah merupakan reaksi tubuh terhadap benda asing yang dianggap berbahaya bagi tubuh.
Saat anak mengalami muntah-muntah hal ini dapat menyebabkan dehidrasi.
Oleh karena itu pada beberapa kondisi tertentu muntah pada anak memerlukan penanganan dokter.
Saat Tubuh Mengalami Muntah-Muntah
Selain sebagai gejala suatu penyakit, muntah juga merupakan salah satu upaya tubuh mengeluarkan racun dan mengurangi tekanan akibat sumbatan yang ada pada pencernaan.
Muntah dapat terjadi ketika adanya rangsangan pusat muntah pada susunan saraf pusat otak.
Kemudian rangsangan tersebut akan dilanjutkan ke diafragma, sehingga mengakibatkan penurunan diafragma dan otot-otot lambung akan mengerut.
Kondisi ini membuat peningkatan tekanan pada lambung, selanjutnya lambung akan mengeluarkan isinya melalui rongga mulut.
Muntah dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada balita dan anak, selain itu intensitas muntah yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi, bahkan apabila dibiarkan semakin parah dapat mengancam nyawa anak.
Tidak jarang banyak orang tua akan merasa cemas dan khawatir saat anak mengalami mual dan muntah-muntah, oleh karena itu perlu diketahuinya penyebab muntah pada anak agar dapat memberikan tindakan yang tepat.
Penyebab Muntah Pada Anak
Muntah merupakan hal yang wajar terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali anak-anak, namun muntah pada anak tidak perlu dikhawatirkan apabila tidak lebih dari 24 jam.
Apabila muntah pada anak lebih dari satu hingga 2 hari, sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan dokter anak terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Adapun penyebab muntah pada anak yang dapat diketahui oleh para orang tua, antara lain:
- Alergi Makanan
Muntah dapat menjadi salah satu gejala anak mengalami alergi terhadap makanan yang dikonsumsi.
Pada anak penderita alergi makanan tertentu dapat muntah secara tiba-tiba disertai rasa gatal dan muncul bintik-bintik merah, setelah mengkonsumsi makanan tersebut.
Biasanya pada anak berusia 6-12 bulan sangat rentan terhadap berbagai alergi makanan, dan akan hilang dengan sendirinya saat memasuki usia dewasa.
Adapun jenis makanan yang berpotensi menyebabkan alergi pada anak seperti, makanan laut, susu, telur, kacang-kacangan dan kedelai.
- Anak Menelan Zat Beracun
Anak-anak belum dapat membedakan berbagai zat atau benda berbahaya bagi tubuh apabila dikonsumsi.
Selain makanan beracun menelan zat seperti obat-obatan, makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bahan kimia juga dapat menyebabkan keracunan yang ditandai dengan gejala muntah-muntah
- Keracunan Makanan
Keracunan makanan dapat menjadi penyebab muntah pada anak.
Makanan yang diolah secara sembarangan dan kurang bersih dapat menjadi tempat bersarang kuman dan bakteri jahat penyebab penyakit.
Oleh sebab itu sebaiknya para orang tua memasak makanan sendiri di rumah untuk menghindari masuknya virus melalui makanan yang tidak bersih.
- Radang Usus Buntu
Radang usus buntu juga dapat menjadi salah satu penyebab muntah pada anak.
Kondisi ini dapat dikenali dengan gejala tambahan seperti nyeri perut yang tak tertahankan.
Ketika terjadi muntah pada anak, orang tua sebaiknya tetap tenang dan dapat memberikan pertolongan dini di rumah dengan memberikan cairan untuk memastikan agar anak tidak dehidrasi.
Selain itu, orang tua juga dapat memasukkan makanan sedikit demi sedikit untuk mengisi lambung anak.
Aplikasi Medi-Call dapat membantu Anda berkonsultasi dengan dokter secara gratis untuk mengetahu penyebab muntah pada anak.
