Medi-Call

Vaksin Rabies Pada Ibu Hamil, Bagaimana Efeknya pada Janin?

Bagikan artikel ini

Vaksin rabies pada ibu hamil bersifat aman dan tidak berbahaya, begitu pula bagi ibu menyusui.

Rabies sendiri disebabkan oleh virus rabies yang dapat disebarkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, rakun, kelelawar, musang, juga monyet.

Virus rabies terdapat pada air liur hewan-hewan tersebut yang kemudian akan masuk ke dalam tubuh melalui luka lalu menyebar.

Masa inkubasi dalam tubuh manusia membutuhkan waktu sekitar 10 hari sampai 3 bulan sebelum berhasil menjangkau sumsum tulang belakang dan otak hingga akhirnya menunjukkan gejala lanjutan. 

Selain mensterilkan luka bekas gigitan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk mencegah berkembangnya virus dalam tubuh adalah dengan mendapatkan suntikan vaksin anti rabies (VAR) serta serum anti rabies (SAR).

Siapa saja beresiko terkena rabies, terutama jika hidup di wilayah dengan jumlah populasi hewan liar tinggi atau melakukan kunjungan ke sana.

Maka dari itu, pemberian vaksin rabies pada ibu hamil juga diperlukan sebagai upaya pencegahan atau pengobatan.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter Medi-Call di rumah mengenai pemberian vaksin rabies pada ibu hamil dengan menghubungi Call-Center 24 Jam atau aplikasi Medi-Call.

Medi-Call: Layanan Dokter Umum Terdekat ke Lokasi Anda
Baca juga:  Efek Samping Vaksin Rabies pada Manusia, Amankah?

Pencegahan dan Penanganan Rabies

Sebelum memberikan vaksin rabies pada ibu hamil, apabila terkena gigitan hewan liar, segera cuci luka dengan sabun deterjen lalu bilas menggunakan air mengalir selama 15 menit.

Selanjutnya, sterilkan luka menggunakan alkohol atau povidone iodine (obat merah).

Selanjutnya, segera dapatkan suntikan anti rabies berupa vaksin atau serum.

Tidak berbeda dari vaksin lainnya, vaksin rabies mengandung virus yang telah dilemahkan atau dimatikan untuk memperkuat pertahanan sistem imun tubuh.

Vaksin rabies pada ibu hamil dapat diberikan sebagai langkah pencegahan atau pengobatan jika mengalami kontak dengan hewan liar.

Dokter akan menyarankan untuk memberi 4 kali suntikan vaksin rabies pada ibu hamil.

Suntikan pertama saat diberikan pada kunjungan pertama.

Suntikan berikutnya diberikan pada hari ke tiga, ke tujuh, dan ke-14 dari suntikan pertama.

Jika baru pertama kali mendapatkan vaksin rabies, dokter mungkin akan menganjurkan pemberian serum anti rabies pula untuk memperkuat efeknya.

Serum anti rabies atau disebut juga Imunoglobulin rabies terbuat dari antibodi yang biasanya diberikan bila seseorang mendapat lebih dari satu gigitan hewan atau bila gigitan mengenai area wajah.

Semakin dekat lokasi gigitan dengan kepala, maka virus akan lebih cepat menjangkau otak.

Cara kerja vaksin rabies sama saja seperti vaksin pada umumnya yang digunakan untuk imunisasi. 

Oleh sebab itu tidak menutup kemungkinan jika pemberian vaksin rabies pada ibu hamil dapat menimbulkan efek samping ringan seperti sakit pada bagian bekas suntikan, pusing, badan terasa lemas, atau sedikit demam.

Efek samping vaksin rabies pada ibu hamil tersebut masih sangat wajar jika terjadi namun, bila berlanjut atau memburuk, segera hubungi dokter.

Baca juga:  Ciri Hewan yang Terkena dan Menularkan Penyakit Rabies

Vaksin Rabies Pada Ibu Hamil

Menurut World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia, pemberian vaksin rabies untuk ibu hamil tidak berbahaya.

Pemberian vaksin rabies juga tidak akan mengganggu perkembangan janin, bahkan sejak satu tahun pasca melahirkan.

Selain itu, vaksin rabies juga tidak mengganggu kesehatan pada bayi maupun ibu menyusui.

Panggil Dokter 24 Jam ke Rumah Anda
Medi-Call: Layanan Infus, Vaksin dan Vitamin di Rumah Anda

Secara umum, vaksin rabies pada ibu hamil dinyatakan aman dan tetap dianjurkan sesuai kebutuhan.

Apabila Anda membutuhkan vaksin rabies, dapatkan dengan berkonsultasi bersama dokter Medi-Call di rumah melalui aplikasi Medi-Call atau hubungi Call Center Medi-Call 24 jam.

DMCA.com Protection Status