Tubuh terasa gatal, muncul ruam dan mata merah setelah mengkonsumsi makan tertentu atau terkena cuaca dingin. Alergi bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Reaksi tubuh ketika terkontaminasi secara langsung maupun tidak terhadap zat tertentu yang dapat menimbulkan gejala dikenal dengan istilah alergi.
Setiap kondisi tubuh individu memiliki kemampuan tersendiri dalam menghadapi zat yang ada di lingkungan sekitar.
Bahkan ada beberapa kondisi tubuh individu sensitif terhadap zat yang terkandung dalam bahan makanan maupun minuman.
Gejala yang ditimbulkan setiap individu yang sensitif terhadap alergen tidak selalu sama.
Alergi merupakan kerusakan jaringan akibat reaksi antibodi IgE (immunoglobulin E) yang terikat oleh sel-sel dalam suatu jaringan kemudian berhadapan dengan zat yang menjadi pencetus (alergen).
Reaksi ringan yang ditimbulkan dengan gejala seperti berikut:
- Mata merah dan berair;
- Ruam kulit;
- Gatal-gatal pada tubuh;
- Mata terasa gatal bahkan keluar belek;
- Bersin.
Untuk gejala ringan dapat sembuh tanpa menggunakan obat-obatan. Sedangkan reaksi berat yang dapat ditimbulkan dengan gejala seperti berikut:
- Kelainan fungsi jantung;
- Tekanan darah rendah;
- Gangguan pernapasan.
Apabila gejala tidak kunjung membaik segera berkonsultasi dengan dokter menggunakan aplikasi panggil dokter.
Beberapa faktor pencetus (alergen) yang sering ditemui, antara lain:
- Alergi makanan maupun minuman, pada umumnya makanan laut, olahan daging, produk susu, kacang-kacangan dan sebagainya;
- Bulu binatang;
- Debu;
- Cuaca dingin maupun panas;
- Gigitan serangga, seperti nyamuk dan lebah;
- Tumbuhan musim tertentu, seperti serbuk bunga.
Pada umumnya alergi merupakan salah satu penyakit keturunan yang dapat diderita saat janin masih dalam kandungan.
Apabila kedua orang tua memiliki riwayat alergi, maka kemungkinan sebesar 75% dapat diturunkan ke anak.
Sedangkan apabila riwayat tersebut hanya dimiliki oleh salah satu orang tua, maka sebesar 50% dapat diturunkan ke anak, dan sebesar 25% bagi dapat terjadi apabila kedua orang tua tidak memiliki riwayat.
Potensi alergi cenderung lebih besar bagi individu dengan kriteria sebagai berikut:
- Memiliki riwayat;
- Penderita asma, polip;
- Memiliki gangguan saluran pernapasan;
- Memiliki kulit sensitif.
Alergi yang Sering Terjadi
Setiap tubuh manusia memiliki reaksi antibodi yang tidak selalu sama, bergantung pada reaksi tubuh terhadap faktor pencetus (alergen).
Berikut ini jenis alergi yang sering terjadi di lingkungan sekitar antara lain:
- Rinitis Alergi rinitis merupakan pilek dengan gejala yang ditampilkan tidak jauh dengan gejala pilek, antara lain bersin, rasa gatal pada hidung dan hidung tersumbat. Bahkan ada beberapa gejala tambahan yang kadang muncul, seperti keluar air mata, belekan, gatal dan kemerahan. Apabila penyakit ini tidak segera diobati maka dapat menyebabkan asma. Jenis pada umumnya disebabkan oleh polusi udara dan debu.
- Urtikaria/Biduran Urtikaria merupakan alergi yang disebabkan oleh berbagai faktor pencetus makanan, obat-obatan, infeksi virus, gigitan serangga maupun cuaca seperti dingin. Gejala yang ditimbulkan pada umumnya bentol pada kulit disertai rasa gatal serta pembengkakkan akibat pelepasan histamin.
- Makanan Alergi makanan dengan kandungan tinggi protein seperti olahan susu, makanan laut, kacang-kacangan, gluten dengan gejala diare, mual, muntah, gatal hingga sesak nafas. Pada umunya jenis ini merupakan keturunan yang sulit untuk dihilangkan.
Bagi sebagian orang, reaksi yang ditimbulkan tubuh oleh alergen tidak terlalu menganggu.
Sehingga dapat gatal-gatal bisa disembuhkan dengan cara menghindari penyebab alergen.
Namun bagi individu dengan reaksi yang berat tentu cukup mengganggu aktivitas.
Oleh sebab itu disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter Medi-Call apabila alergi tidak kunjung sembuh atau semakin parah.
Tidak ada cara menghilangkan alergi, namun cara pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor pencetus (alergen) tersebut.