Penanganan dislokasi sendi lutut adalah dengan terapi dan istirahat total agar cedera bisa segera pulih.
Dislokasi sendi lutut adalah kondisi tempurung lutut keluar dari posisinya sehingga menimbulkan bengkak.
Cedera lutut tersebut dapat disebabkan oleh beberapa aktivitas seperti olahraga, menari, atau terjatuh.
Penderita cedera lutut ditandai dengan nyeri pada sendi, kaki terasa kaku dan sakit apabila di gerakan, lutut terlihat bengkok dan sulit untuk diluruskan.
Umumnya dokter akan menganjurkan untuk melakukan terapi fisik untuk mengembalikan posisi lutut yang salah.
Saat pasien merasa lutut mengalami dislokasi maka pasien harus segera dibawa ke ruang gawat darurat.
Pemeriksaan dokter terdiri dari inspeksi visual, palpasi, manipulasi, deteksi pembengkakan dan posisi atau gerakan sendi yang tidak benar.
Dokter mungkin menyarankan untuk pemeriksaan sinar X agar bisa dipastikan tidak ada tulang yang patah atau retak. Faktanya, 10% kasus dislokasi lutut terjadi karena tempurungnya retak.
Dapatkan layanan terapi untuk penanganan dislokasi sendi lutut langsung di rumah Anda melalui aplikasi Medi-Call atau menghubungi langsung call-center Medi-Call 24 jam.
Penanganan Dislokasi Sendi Lutut
Sembarangan melakukan pemijatan pada lutut yang cedera dapat berbahaya.
Menurut Johns Hopkins University, penanganan dislokasi sendi lutut ringan bisa melalui metode RICE, yaitu Rest (Istirahat), Ice (Kompres dengan Es), Compression (Pembalutan), dan Elevation (Elevasi/Bergerak).
Beberapa kasus membuktikan bahwa sendi yang mengalami dislokasi bisa kembali seperti semula secara alami setelah perawatan RICE.
Penanganan dislokasi sendi lutut harus diberikan oleh tenaga kesehatan profesional seperti dokter dan fisioterapis, adapun tindakan yang diberikan oleh tim medis sebagai berikut:
- Proses Reduksi
Saat sudah diyakini dokter bahwa lutut mengalami dislokasi maka tahapan yang akan dilakukan adalah reduksi untuk mengembalikan lutut ke posisi semula.
Dokter akan memberi beberapa obat pereda rasa sakit sebelum untuk meminimalkan rasa tidak nyaman di lutut.
Tindakan lanjutan yang dilakukan adalah pemeriksaan sinar X untuk memastikan kondisi lutut.
- Pembedahan Dilakukan Jika Dibutuhkan
Dislokasi yang langka atau adanya cedera tambahan maka dokter akan menyarankan operasi atau bedah ortopedi yang akan dilakukan oleh ahli bedah tulang.
- Ikut Terapi Fisik
Jika dokter merekomendasikan terapi fisik setelah lutut mulai sembuh maka terapi fisik harus dilakukan.
Ulangi semua latihan yang diajarkan oleh terapis di rumah.
Ketika lutut mulai membaik, perkuat lutut dengan gerakan terapi ini agar tidak terjadi cedera pada masa depan dan tidak ada komplikasi lebih lanjut.
Terapi merupakan penanganan dislokasi sendi lutut paling efektif untuk mempercepat proses pemulihan.
Perawatan Dislokasi Lutut di Rumah
- Istirahat yang Cukup
Selama proses pemulihan hindari aktivitas berat untuk mengurangi beban pada sendi.
Saat beristirahat cobalah posisi berbaring atau duduk dengan mengganjal lutut atau betis menggunakan bantal dan kompres dingin dengan es batu atau air es selama 10-15 menit.
Lakukan pengompresan empat kali sehari selama beberapa hari setelah terjadi cedera.
- Konsumsi Obat Penghilang Rasa Sakit
Dokter akan merekomendasikan Motrin (ibuprofen) untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan sesuai dengan kondisi pasien.
Pilihan obat lainnya adalah Tylenol (asetaminofen), tetapi obat ini tidak bisa mengurangi pembengkakan.
Tanyakan ke dokter jika ingin mengonsumsi obat-obatan tersebut lebih dari satu minggu sebagai cara penanganan dislokasi sendi lutut.
- Prioritaskan Tindakan Lanjutan
Tindakan medis lanjutan bisa dilakukan setelah rasa sakit berkurang.
Penanganan dislokasi sendi lutut pertama biasanya dilakukan beberapa hari setelah cedera awal.
- Pakai Sepatu yang Tepat
Semasa penyembuhan atau sekitar beberapa minggu setelah melakukan aktivitas normal, pakailah sepatu yang tepat dan nyaman di kaki.
Sepatu ini akan memudahkan untuk berjalan atau berlari seperti biasa sehingga tekanan berlebihan pada lutut bisa dikurangi.
Melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga dapat mengurangi resiko terjadinya cedera.
