Mengenal Imunisasi DPT
Imunisasi DPT merupakan imunisasi yang wajib dilakukan sesuai dengan anjuran pemerintah Indonesia.Imunisasi ini guna mencegah penyakit Difteri, Pertussis, dan Tetanus.Difteri yaitu infeksi bakteri pada selaput hidung dan tenggorokan.Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, difteri menjadi wabah di Indonesia pada tahun 2017 dengan jumlah kasus terlapor 954.Penyakit yang dapat dicegah selanjutnya adalah pertusis atau lebih sering disebut batuk rejan merupakan infeksi bakteri yang menyerang saluran pernapasan pada anak.Serta tetanus dapat membuat anak mengalami kelumpuhan dan kejang otot akibat luka dan nanah.Imunisasi DPT ini diberikan sebanyak 5 kali saat anak berusia 2 bulan dengan selang waktu antara penyuntikkan adalah 4 minggu.Mengatasi Bayi Rewel Setelah Imunisasi
Setelah imunisasi DPT sebagian bayi menjadi rewel akibat efek samping dari suntik vaksin.Gejala efek samping dari imunisasi DPT antara lain demam tinggi lebih dari 37 derajat, bengkak dan merah di bagian yang mendapat suntikan, serta anak terlihat lelah.Banyak ibu yang kewalahan mengatasi bayi rewel setelah imunisasi.Berikut beberapa cara mengatasi bayi rewel setelah imunisasi:- Kompres di area suntikan
Cara mengatasi bayi rewel setelah imunisasi yang pertama adalah dengan memberikan kompres air dingin di area suntikan.
Kompres dilakukan untuk mengurangi bengkak dan merah yang biasa terjadi di bagian yang mendapatkan suntikan.
- Memenuhi kebutuhan cairan si kecil
Banyak bayi yang menangis terus-menerus akibat efek samping yang dirasakannya.
ASI berguna untuk mengganti cairan tubuh bayi yang hilang setelah menangis agar tidak terjadi dehidrasi.
Zat anti peradangan yang terkandung di dalam ASI juga dapat mengurangi demam pada bayi.
Ini juga merupakan salah satu cara mengatasi bayi rewel setelah imunisasi.
- Menjaga bayi tetap hangat
Demam tinggi merupakan salah satu efek samping paling umum setelah imunisasi atau vaksinasi.
Demam setelah imunisasi biasanya melebihi 37 derajat.
Suhu normal bayi berkisar pada 36 derajat, sehingga ketika mengalami kenaikan suhu akan membuat tubuh menggigil.
Oleh karena itu redakan demam dengan memberikan pakaian yang hangat, selimut, kaos kaki.
- Memberikan pijatan
Setelah imunisasi bayi biasa merasakan pegal di area suntikan.
Oleh karena itu sebaiknya bayi mendapat pijatan lembut untuk mengurangi rasa pegal.
Pijatan juga membuat bayi menjadi rileks sehingga bisa menjadi salah satu cara mengatasi bayi rewel setelah imunisasi.
Pijatan dapat dilakukan sendiri di rumah akan tetapi masih banyak orangtua yang belum memahami cara memijat bayi yang benar.
Sebaiknya gunakan layanan baby massage di rumah Anda melalui aplikasi Medi-Call untuk mendapatkan pijatan yang optimal pada bayi serta mengurangi resiko cedera.
- Memberikan obat penurun panas
Obat penurunan panas seperti paracetamol dapat mengurangi nyeri dan demam serta menjadi cara mengatasi bayi rewel setelah imunisasi.
Akan tetapi sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu mengenai dosis yang tepat untuk si kecil.
Mengalami efek samping setelah imunisasi adalah hal yang sering terjadi pada bayi dan juga menandakan vaksin sedang bekerja di dalam tubuh.Akan tetapi jika setelah 2 hari demam meningkat dan bayi semakin rewel sebaiknya segera periksa ke dokter.Karena mungkin bayi rewel akibat gejala alergi atau suatu penyakit tertentu.Saat mendapatkan imunisasi pastikan si kecil tidak sedang sakit seperti demam dan flu agar tidak terjadi alergi atau efek samping lainnya.Sebaiknya membuat janji terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi.Serta dampingi bayi Anda agar ia tetap tenang selama imunisasi.