Jangan Anggap Sepele Bahaya Penyakit Musim Hujan Berikut Ini!

Bahaya penyakit musim hujan tidak bisa dianggap sepele, beberapa di antaranya apabila tidak mendapatkan penanganan dapat menjadi ancaman kesehatan yang berbahaya.Saat musim hujan, sistem kekebalan tubuh akan menurun sehingga seseorang mudah terinfeksi berbagai macam penyakit.Musim hujan dianggap sebagai musim berkembang biak paling subur bagi berbagai macam mikroorganisme berbahaya.Ini disebabkan adanya kelembaban, genangan lumpur dan air yang dapat menjadi sarana perkembangbiakan berbagai virus dan bakteri.Sehingga saat musim hujan seseorang akan mudah terkena berbagai macam penyakit.
Baca juga:  Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Agar Tetap Fit Saat Musim Hujan
Oleh karena itu sebaiknya saat hujan turun mencari tempat untuk berteduh agar tidak basah kuyup yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh semakin rendah.Apabila Anda mengalami sakit dan tidak dapat keluar dari rumah akibat musim hujan, dapat menghubungi layanan dokter visit Medi-Call ke rumah untuk mendapatkan penanganan cukup dengan menghubungi Call-Center 24 Jam atau melalui aplikasi Medi-Call.
Dokter 24 Jam Ke Rumah Anda Medi-Call
Medi-Call: Layanan Panggil Dokter ke Rumah Anda

Bahaya Penyakit Musim Hujan

Risiko infeksi pada musim hujan lebih tinggi daripada musim lainnya dan beberapa infeksi di antaranya dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan Anda dan keluarga.Oleh karena itu bahaya penyakit musim hujan sangat tinggi dan memerlukan penanganan segera.Berikut ini beberapa bahaya penyakit musim hujan yang perlu Anda diketahui untuk menjaga kesehatan Anda dan keluarga! 
  • Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk

Salah satu bahaya penyakit musim hujan adalah timbulnya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Nyamuk lebih cepat berkembang biak pada saat musim hujan.

Malaria, demam berdarah dan chikungunya merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk kepada manusia terutama saat musim hujan.

Gejala penyakit di atas meliputi demam, menggigil, nyeri otot dan mual beberapa hari setelah terinfeksi.

Apabila tidak mendapatkan penanganan dengan baik, demam berdarah, malaria dan chikungunya dapat menimbulkan berbagai komplikasi dan yang paling buruk adalah kematian.

Baca juga:  Tips Menyembuhkan Penyakit Flu di Musim Hujan
 
  • Influenza

Bahaya penyakit musim hujan lainnya adalah penyakit influenza.

Penyakit influenza sangat mudah menular di musim hujan melalui udara sehingga mengiritasi saluran pernafasan.

Gejala influenza seperti sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, mata berair dan pilek.

 
  • Kolera

Bahaya penyakit musim hujan selanjutnya adalah timbulnya penyakit kolera.

Kolera disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri vibrio cholerae.

Kolera memiliki gejala diare parah, muntah yang pada akhirnya menyebabkan dehidrasi dan kram otot.

Kolera harus segera mendapatkan pengobatan dalam beberapa jam, apabila tidak dapat berakibat fatal seperti kematian pada penderitanya.

 
  • Tipes

Bahaya penyakit musim hujan lainnya adalah penyakit tipes yang disebabkan oleh bakteri salmonella.

Penyakit tipes disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri penyebab tipes.

Gejala penyakit tipes antara lain adalah demam tinggi, sakit perut, sakit kepala, dan muntah

Panggil Dokter 24 Jam ke Rumah Anda
Medi-Call: Layanan Infus, Vaksin dan Vitamin di Rumah Anda
Penting untuk selalu menjaga diri saat musim hujan dikarenakan risiko infeksi yang sangat tinggi.Cobalah untuk minum banyak air serta menjaga asupan makanan menjadi lebih sehat seperti buah dan sayur untuk meningkatkan daya tahan tubuh.Selain itu, Anda juga meningkatkan asupan vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh selama musim hujan.Vitamin C bisa dikonsumsi dalam bentuk kapsul multivitamin atau juga melalui suntikan vitamin C.Ini dapat mengurangi keparahan infeksi penyakit selama musim hujan sehingga tidak menimbulkan komplikasi.Saat ini bisa mendapatkan layanan suntik vitamin C di rumah bersama dokter Medi-Call cukup dengan menghubungi Call-Center 24 Jam atau melalui aplikasi Medi-Call.
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Arsip