Varian omicron memiliki gejala yang berbeda dengan varian lainnya. Simak informasi mengenai virus COVID-19 varian omicron berikut ini! Pada tanggal 26 November 2021, WHO sudah menetapkan varian B.1.1.529 sebagai variant of concern (VOC) dan varian tersebut diperkenalkan dengan nama varian omicron.Sejak kasus omicron pertama di Indonesia pada tanggal 16 desember 2021, Indonesia sudah mengalami peningkatan kasus positif yang sangat signifikan.Varian ini dikhawatirkan dapat menyebabkan menurunnya kekebalan, efektivitas vaksin dan adanya peningkatan risiko terinfeksi kembali jika dibandingkan dengan varian lainnya. Omicron juga dapat mengurangi efektivitas antibodi tubuh yang berfungsi sebagai pengganti sistem kekebalan tubuh akan suatu penyakit spesifik.Namun melakukan vaksinasi tetap terbukti efektif untuk mengurangi gejala parah pada pasien yang terpapar varian omicron.Gejala omicron akan muncul pada dua sampai empat belas hari setelah terpapar.Beberapa gejala yang muncul dapat berbeda-beda mulai dari ringan hingga parah tergantung kondisi tubuh serta komplikasi yang dimiliki oleh pasien.Untuk mengetahui apakah Anda telah terinfeksi virus corona, perlu melakukan tes swab antigen maupun PCR. Medi-Call menyediakan layanan tes swab antigen dan PCR di rumah saja, untuk memudahkan Anda cukup hubungi Call-Center 24 Jam Medi-Call atau aplikasi Medi-Call.
Gejala Varian Omicron
Lalu seperti apa gejala dari varian omicron?Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), gejala yang dihasilkan oleh varian omicron adalah:- Hidung tersumbat
- Hidung meler
- Sakit tenggorokan
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Kesulitan bernafas
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Nyeri pada dada secara terus-menerus
- Sakit kepala
- Susah untuk bangun
- Pucat dan bibir berwarna biru
- Kehilangan rasa dan bau
- Mual
- Diare