Gejala
Macam Macam Vaksin untuk Dewasa
Macam macam vaksin untuk dewasa biasanya diberikan pada umur sembilan belas tahun ke atas.Melakukan vaksinasi saat dewasa juga dapat mencegah penularan virus dan penyakit di lingkungan sekitar seperti rumah dan kantor.Berikut ini macam macam vaksin untuk dewasa yang perlu diketahui:- Herpes
Macam macam vaksin untuk dewasa yang pertama adalah vaksin herpes.
Menurut CDC (Center for Disease Control and Prevention) hampir satu dari tiga orang dewasa di Amerika Serikat menderita herpes.
Seiring bertambahnya usia, resiko infeksi virus penyebab herpes pada tubuh semakin meningkat.
Herpes merupakan infeksi virus yang menyebabkan ruam menyakitkan di kulit serta dapat menimbulkan komplikasi seperti infeksi kulit, mata serta radang otak apabila tidak mendapatkan penanganan.
Umumnya virus herpes merupakan virus yang sama dengan cacar air.
Apabila Anda telah mengalami cacar air, virus tersebut dapat aktif kembali dalam tubuh seiring bertambahnya usia menjadi virus penyebab herpes.
- Influenza
Vaksin influenza merupakan macam-macam vaksin dewasa selanjutnya.
Virus penyebab influenza terus mengalami perubahan setiap saat sehingga setiap orang dewasa mudah terkena penyakit flu.
Virus influenza merupakan virus yang mudah menular serta dapat melemahkan imun tubuh sehingga dapat menyebabkan penderitanya terkena penyakit lainnya.
Vaksinasi influenza dianjurkan dilakukan setahun sekali khususnya apabila Anda sering bepergian ke luar kota atau negeri, berumur di atas 65 tahun serta ibu hamil.
- DPT
Macam macam vaksin untuk dewasa lainnya adalah vaksin DPT.
Vaksin DPT merupakan vaksin untuk melindungi tubuh dari tiga penyakit yaitu difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus.
Apabila saat usia muda Anda belum mendapatkan vaksinasi DPT, sebaiknya melakukan vaksinasi saat dewasa.
Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya mendapatkan vaksin DPT untuk melindungi bayi dari virus penyebab batuk rejan.
Difteri merupakan infeksi bakteri yang menyerang saluran pernapasan sehingga penderitanya sulit bernapas dan makan.
Pertusis atau batuk rejan adalah infeksi yang menyebabkan penderita batuk parah dan dapat menimbulkan komplikasi seperti pneumonia, kejang, kerusakan otak hingga kematian.
Sedangkan tetanus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kekakuan dan kejang otot.
